Desa Karangrejo mempunyai beberapa sumber alam yang menarik antara lain: (1) Puntuhuk Setumbu, (2) Asam Pandawa Lima, (3) Sendang Widodaren, (4) Sendang Puspitosari, (5) Puntuhuk Cemuris.
Desa Karangrejo berjarak sekitar 3 km dari Candi Borobudur berlatar belakang Perbukitan Menoreh dan didukung oleh kondisi alamnya yang masih alami dan memiliki pemandangan alam yang indah mempesona. Sebagian besar wilayah Desa Karangrejo, masyarakatnya bermata pencaharian dalam pertanian dan usaha perkebunan masyarakat antara lain rambutan, manggis, kelapa, sayuran, albasia, jati, jahe dan kunir
MEMBURU KABUT MISTIS CANDI BOROBUDUR
Tanah masih basah bekas siraman hujan petang kemarin, langkah-langkah kaki terus menapaki jalan setapak menanjak menembus pagi buta yang dingin. Penerangan satu-satunya yang ada hanya titik lampu senter yang memandu menuju kawasan puncak Punthuk Setumbu atau Bukit Setumbu.
Mulai pukul 4.30 WIB bergerak dari perkampungan di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, untuk membelah hutan yang ditumbuhi pepohonan jati dan sengon. Diperkirakan waktu 20 menit untuk tiba di kawasan puncak yang lapang, sebuah titik untuk dapat memulai berburu foto kabut menyelimuti Candi Borobudur.
Ketika fajar perlahan muncul di antara lereng Gunung Merapi dan Merbabu, saat itulah Candi Borobudur seperti menyembulkan stupa induk yang merupakan puncak candi di tengah semaian kabut tebal. Saat itu juga dengan perlahan arsitektur candi yang di bangun pada abad ke VIII tersebut terasa memancarkan keajaiban, mistis dan sunyi. Kekuatan itu semakin dalam, karena kabut menyelimuti sekelompok orang-orang di bawahnya yang amat takzim kepada para bhikku dan umat yang bersiap menanti tibanya detik-detik paginya di pelataran candi Borobudur.