Ribuan penganut Hindu mengikuti prosesi Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan

March 14, 2019 / Berita

Ribuan penganut Hindu mengikuti prosesi Tawur Agung Kesanga Tahun 1941 Saka di pelataran selatan Kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/3). Mereka bukan hanya datang dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, namun juga dari Bali dan kota-kota di Indonesia. Tawur Kesanga dilakukan sehari sebelum Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Para pemeluk Hindu bersama para resi dan wasi mengawali Tawur Kesanga dengan prosesi Pradaksina, mengitari Candi Brahma, Wisnu dan Syiwa di kompleks Candi Prambanan.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya mengatakan Tawur Agung Kesanga ditujukan untuk membangun harmoni dengan unsur unsur alam, yaitu air, udara, tanah, api, dan angkasa. “Dalam kondisi disharmoni, kelima unsur tersebut dapat menimbulkan bencana bagi semua makhluk, sehingga unsur tersebut diharmoniskan demi tercapainya kebahagian alam semesta dan semua makhluk,” katanya.

Ia menjelaskan perayaan Nyepi tahun ini mengangkat tema ‘Melalui Catur Berata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019’, dengan harapan pada masa pesta demokrasi ini, para pemimpin bisa menjadi lokomotif penarik gerbong di atas rel konstitusi, aturan, sehingga rakyat selamat untuk mencapai tujuan nasional.
“Kami mengajak semuanya, terutama generasi milenial sekarang agar kita semua memiliki cita-cita, namun cita-cita perorangan, organisasi tidak lepas dari cita-cita berbangsa dan negara,” katanya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya juga mengajak umat Hindu turut serta mewujudkan Pemilu 2019 yang aman dan damai. “Terima kasih karena umat Hindu melalui refleksi mendalam, sangat peka dengan situasi dan kondisi bangsa yang mengalami banyak ujian di tahun politik. Kepekaan itu digaungkan secara masif dalam perayaan Hari Suci Nyepi bertema sentral Melalui Catur Berata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019,” katanya.

Menurut dia, Tawur Agung Kesanga menjelang Hari Suci Nyepi merupakan momentum untuk introspeksi dan mawas diri. Upacara Tawur Agung Kesanga akan dilanjutkan dengan prosesi ‘pengerupukan’, mengarak ogoh-ogoh di pura pada sore hari. Ogoh-ogoh merupakan simbol dari hal-hal negatif, sehingga pada malam pengerupukan ogoh-ogoh harus dinetralisasi agar tidak menganggu umat Hindu yang akan melakukan brata penyepian pada pagi harinya. Kamis (7/3) merupakan pergantian tahun baru saka, dimana umat Hindu akan melaksanakan brata penyepian.

Sumber: http://mediaindonesia.com/read/detail/221200-tawur-agung-di-candi-prambanan-diikuti-ribuan-pemeluk-hindu

Berita Terkait

Kuambil Lagi Hati Ku

Kuambil Lagi Hati Ku Borobudur Love Story Sebuah lagu ciptaan Bp Edwin Hidayat Abdulah (Deputi ELKP Kementrian BUMN). Lagu romantic yang menceritakan kisah cinta berlatar belakang Borobudur. Dengan […]

Malam Penganugerahan TWC Costumer Award 2018: “Partnership in Harmony”

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), atau disingkat PT TWC, adalah badan usaha milik negara yang dipercayai untuk mengelola Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. […]

Jam Khusus Operasional 17 Juni 2022

Jam buka Taman Wisata Candi Borobudur, khusus pada tanggal 17 Juni 2022. Sehubungan dengan kegiatan Presiden Jerman, Mr. Frank-Walter Steinmeier, di Candi Borobudur, maka Taman Wisata Candi Borobudur […]